Situs Gunung Padang, yang semula diduga bekas pemakaman, dianggap menyisakan misteri besar kehidupan leluhur masyarakat Sunda.
Namanya memang Gunung Padang, tetapi lokasinya bukan di Sumatera
Barat, melainkan di Jawa Barat. Itulah situs megalitik Gunung Padang di
Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang
merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan megalitikum di Jawa
Barat.
Tapaknya berada di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulkan,
Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.Luas kompleks
bangunan lebih kurang 900 meter persegi, terletak diketinggian 885 meter
dan memiliki luas 3 hektar.
Situs yang dianggap masih menyisakan misteri besar kisah kehidupan
para leluhur masyarakat Sunda ini ditemukan pada 1979. Para arkeolog
percaya bahwa Gunung Padang adalah situs megalitik terbesar di Asia
Tenggara yang diperkirakan dibangun pada 2000 SM atau sekitar 2.800
tahun sebelum Candi Borobudur dibangun.
Keberadaan situs ini pertama kali disebut pada 1914 dalam buletin
Dinas Kepurbakalaan. Kemudian N.J. Krom, sejarawan dari Belanda,
mencatat dalam bukunya, rapporten van den oudhei kundingen dients in nederlandsch-indie (1949),
bahwa tempat tersebut sebelumnya diduga adalah pemakaman. Namun, pada
1979, para arkeolog dari Pusat Penelitian Arkenas mematahkan dugaan
tersebut karena ketika dilakukan penggalian di area itu, tidak ditemukan
kerangka atau tulang manusia purba.
“Situs megalit Gunung Padang termasuk peninggalan prasejarah dengan
ditandai hunian punden berundak budaya megalitik, sejak bercocok tanam
sekitar 2500 SM berkembang terus seni budayanya,” ujar Drs. Lutfi
Yondri, M.Hum., Peneliti Utama di Balai Arkeologi Bandung. “Situs ini
banyak pengetahuan yang bisa digali. Contohnya tentang nenek moyang yang
sudah membuat hunian tahan gempa dan tentang kearifan lokalnya,” tambah
Lutfi Yondri.
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat