Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Wednesday, December 14, 2011

Situs Gunung Padang – Simbol Keagungan dan Kebijaksanaan




Situs Gunung Padang, yang semula diduga bekas pemakaman, dianggap menyisakan misteri besar kehidupan leluhur masyarakat Sunda.
Namanya memang Gunung Padang, tetapi lokasinya bukan di Sumatera Barat, melainkan di Jawa Barat. Itulah situs megalitik Gunung Padang di Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan megalitikum di Jawa Barat.
Tapaknya berada di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulkan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.Luas kompleks bangunan lebih kurang 900 meter persegi, terletak diketinggian 885 meter dan memiliki luas 3 hektar.
Situs yang dianggap masih menyisakan misteri besar kisah kehidupan para leluhur masyarakat Sunda ini ditemukan pada 1979. Para arkeolog percaya bahwa Gunung Padang adalah situs megalitik terbesar di Asia Tenggara yang diperkirakan dibangun pada 2000 SM atau sekitar 2.800 tahun sebelum Candi Borobudur dibangun.
Keberadaan situs ini pertama kali disebut pada 1914 dalam buletin Dinas Kepurbakalaan. Kemudian N.J. Krom, sejarawan dari Belanda, mencatat dalam bukunya, rapporten van den oudhei kundingen dients in nederlandsch-indie (1949), bahwa tempat tersebut sebelumnya diduga adalah pemakaman. Namun, pada 1979, para arkeolog dari Pusat Penelitian Arkenas mematahkan dugaan tersebut karena ketika dilakukan penggalian di area itu, tidak ditemukan kerangka atau tulang manusia purba.
“Situs megalit Gunung Padang termasuk peninggalan prasejarah dengan ditandai hunian punden berundak budaya megalitik, sejak bercocok tanam sekitar 2500 SM berkembang terus seni budayanya,” ujar Drs. Lutfi Yondri, M.Hum., Peneliti Utama di Balai Arkeologi Bandung. “Situs ini banyak pengetahuan yang bisa digali. Contohnya tentang nenek moyang yang sudah membuat hunian tahan gempa dan tentang kearifan lokalnya,” tambah Lutfi Yondri.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat