Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Saturday, December 25, 2010

Mengais Berkah dari Gelaran Bola


Ilustrasi (Ist)
JAKARTA - Tidak hanya genderang nasionalisme yang ditabuhkan dalam momen pertandingan AFF Cup 2010. Rakyat Indonesia dari berbagai lapisan mengepresikan dukungannya untuk kemenangan Timnas.

Tidak hanya itu, ajang AFF Cup 2010 juga membawa rezeki nomplok. Antrean panjang tiket pertandingan AFF Cup 2010 memberikan keberkahan tersendiri bagi para pedagang di sekitar Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Hal ini dibenarkan oleh Wawan, seorang pemulung asal Parung Panjang. Menurutnya, sejak ramai pertandingan sepakbola ini pendapatannya meningkat hingga tiga kali lipat.

"Biasanya cuma dapet 2 kilo per hari, tapi kalau lagi ramai kayak gini bisa dapat 6 kilo. 6 kilo dapat Rp25 ribu," ungkap Wawan kepada okezone di Jakarta, Jumat (24/12/2010).  Tidak hanya Wawan, keberkahan juga diperoleh Yeyen, pedagang makanan asal Palmerah, Jakarta Barat. "Kalau ada antre tiket atau pertandingan bola bisa sampai Rp500 ribu, biasanya cuma Rp100 ribu," kata Yeyen.

Yeyen menambahkan biasanya dia hanya berjualan pada saat weekend, libur nasional atau saat ada acara khusus di GBK. Namun sekarang, lanjut dia, hampir setiap hari berjualan di Senayan. "Lumayan, buat anak sekolah," ungkapnya

Ada suka duka saat berjualan di tengah kondisi ramainya orang mengantre tiket seperti dituturkan Yeyen. Perasaan takut selalu ada dalam pikirannya, namun dia tetap yakin kondisi akan aman.

Selain perasaan takut, dia mengaku kerap dirugikan oleh beberapa orang yang makan di tempatnya tetapi tidak bayar. "Suka ada orang yang makan, tapi nggak bayar, ya anggap aja sodaqoh, buang sial," tuturnya.

Menurutnya, sudah menjadi risiko berjualan ketika kondisi sedang ramai. Berjualan di Stadion GBK sudah dilakoni Yeyen bertahun-tahun, dia mengaku dikenakan uang kebersihan oleh petugas keamanan, namun besarannya tergantung keikhlasan pedagang. "Kena uang kebersihan, paling Rp3.000 sampai Rp5.000, seikhlasnya kata aja," tutupnya.(ram)

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat