Menggunakan konsep pewayangan, Opera Van Java (OVJ) pun
mendulang sukses. Selain hiburan, OVJ jadi ‘bandul’ pengingat keberadaan
kesenian tradisional di Indonesia.
CERITA-cerita legenda yang sangat popular di masyarakat Indonesia,
kembali dipopulerkan stasiun tv Trans 7 lewat sebuah acara bertajuk
Opera Van Java (OVJ). Namun demikian, OVJ akan dihadirkan dengan gaya
komedi. Ada kisah tempo dulu yang berupa cerita legenda di masyarakat.
Misalnya tentang Ande-ande lumut, Timun Mas, Joko Kendil, Lutung
Kasarung, dan lainnya.
Namun, ada juga yang diambil dari tema keseharian, suatu fenomena
yang tengah menarik di masyarakat saat ini. Namun, apapun ceritanya,
konsepnya memang selalu pewayangan.
“Konsepnya memang pewayangan. Ada dalang, sinden, gamelan, dan wayang
orangnya yang diperankan dengan pemain tetap dan bintang-bintang tamu.
Tapi ceritanya nggak harus cerita rakyat dari Jawa,” ujar Andi Chairil,
kepala Departemen produksi Trans 7, di Gedung Trans TV, di kawasan
Mampang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut, Parto “Patrio” berperan sebagai seorang dalang
yang berwenang mengatur alur cerita pada setiap cerita yang dimainkan.
“Sisi edukasi yang ingin kami tampilkan pada sitkom ini nilai-nilai
kebudayaan Indonesia yang sangat kaya, yang bisa saja sudah dilupakan
anak-anak jaman sekarang,” katanya.
Sementara, peran sinden dibawakan oleh perempuan yang selama ini
dikenal sebagai penyanyi pop. Berganti-ganti, tetapi yang paling sering
tampil adalah Dewi Gita.
Para sinden itu, dituntut untuk berimprovisasi serta menyanyikan
beberapa buah lagu dengan gaya khas seorang sinden. “Yang menarik dalam
acara ini adalah setiap cerita yang akan dimainkan hanya diketahui
Parto, sang dalang.
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat