Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Monday, April 9, 2012

"‘Opera Van Java’ Meramu Tradisi di Televisi"


Foto: Istimewa
Menggunakan konsep pewayangan, Opera Van Java (OVJ) pun mendulang sukses. Selain hiburan, OVJ jadi ‘bandul’ pengingat keberadaan kesenian tradisional di Indonesia.
CERITA-cerita legenda yang sangat popular di masyarakat Indonesia, kembali dipopulerkan stasiun tv Trans 7 lewat sebuah acara bertajuk Opera Van Java (OVJ). Namun demikian, OVJ akan dihadirkan dengan gaya komedi. Ada kisah tempo dulu yang berupa cerita legenda di masyarakat. Misalnya tentang Ande-ande lumut, Timun Mas, Joko Kendil, Lutung Kasarung, dan lainnya.
Namun, ada juga yang diambil dari tema keseharian, suatu fenomena yang tengah menarik di masyarakat saat ini. Namun, apapun ceritanya, konsepnya memang selalu pewayangan.
“Konsepnya memang pewayangan. Ada dalang, sinden, gamelan, dan wayang orangnya yang diperankan dengan pemain tetap dan bintang-bintang tamu. Tapi ceritanya nggak harus cerita rakyat dari Jawa,” ujar Andi Chairil, kepala Departemen produksi Trans 7, di Gedung Trans TV, di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut, Parto “Patrio” berperan sebagai seorang dalang yang berwenang mengatur alur cerita pada setiap cerita yang dimainkan. “Sisi edukasi yang ingin kami tampilkan pada sitkom ini nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang sangat kaya, yang bisa saja sudah dilupakan anak-anak jaman sekarang,” katanya.
Sementara, peran sinden dibawakan oleh perempuan yang selama ini dikenal sebagai penyanyi pop. Berganti-ganti, tetapi yang paling sering tampil adalah Dewi Gita.
Para sinden itu, dituntut untuk berimprovisasi serta menyanyikan beberapa buah lagu dengan gaya khas seorang sinden. “Yang menarik dalam acara ini adalah setiap cerita yang akan dimainkan hanya diketahui Parto, sang dalang.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat