Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Monday, April 9, 2012

"Jiwa Bangsa yang Hilang Jiwa"

Foto: Hardy Mendröfa
“Banyak orang cemas lalu bertanya-tanya, apakah di negeri ini masih ada pahlawan. Tetapi, kalau kita simak di daerah-daerah, tidak perlu ragu karena masih banyak perbuatan kepahlawanan yang tidak seharusnya membuat kita khawatir, ”begitu antara lain kata Andi Noya, “rajanya”Kick Andy, acara bincang-bincang di Metro TV, dalam Kick Andy Heroes Award 2011, beberapa waktu lalu.
Salah satu pahlawan versi Kick Andy ialah Johanes Barnabas Ndolu, yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Ia adalah seorang kepala adat yang berjuang justru melawan adat. Ternyata,adat telah melakukan “penindasan” terhadap masyarakat yang membuat warga terbelit utang, Ada upacara yang mewajibkan urunan sumbangan tertentu kepada anggota masyarakat untuk pesta besar-besaran yang akhirnya mencekik leher semua orang.
Berkat upaya Johanes, tekanan untuk menyumbang— dengan iming-iming akan juga disumbang pada giliran menyelenggarakan pesta—dialihkan. Hajat yang tidak sedikit menguras biaya itu dialihgunakan menjadi pengumpulan dana masyarakat untuk pendidikan masa depan putra-putri Rote. Perjuangan tersebut tak sedikit mendapat tantangan. Akan tetapi, jumlah desa yang berhasil ditaklukkan Johanes berhasil mematahkan hati ketiga juri (Romo Mudji Sutrisno, Dr. Komaruddin Hidayat, dan Dr. Imam Prasodjo), hingga kemudian menobatkannya sebagai salah satu dari 7 Pahlawan Kick Andy.
Apa yang dilakukan oleh Johanes sesungguhnya adalah penafsiran baru terhadap gotong royong. Pengumpulan sumbangan dari masyarakat untuk mewujudkan pesta, tentu rasio awalnya dulu adalah meringankan beban anggota masyarakat yang bertanggung jawab atas pesta. Biaya itu akan kembali kepada pemiliknya kelak. Akan tetapi, karena adat menetapkannya sebagai keharusan yang mutlak dengan segala sanksi sosialnya, kearifannya menjadi luntur.Kebijakan adat atau tradisi itu berubah menjadi kezaliman.
Dengan mengalihkan arah dari pesta ke pendidikan, Johanes sebenarnya tetap mempertahankan ide “mendukung bersama” beban masyarakat. Tetapi untuk itu, ia harus melakukan pendekatan dan diplomasi sedemikian rupa sehingga kata menentang, melabrak, dan melawan bisa berbunyi melempangkan tujuan dengan target yang positif.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat