Salah satu bentuk ekspresi masyarakat Lampung yang
mempunyai nilai simbolis perwatakan manusia, sesuai ajaran moral dan
etika sosial budaya masyarakat pedesaan Lampung pada zamannya.
Idulfitri sudah datang, maka di Lampung, suasana menjadi meriah
karena topeng Lampung hadir lagi. Pesta rakyat khas provinsi yang
beribu kota Bandar Lampung ini biasa ditampilkan dalam rangkaian
Idulfitri untuk mengungkapkan rasa syukur, sukacita, sekaligus
perenungan terhadap sikap dan tingkah laku.
Sejak kapan masyarakat Lampung mengenal topeng, tidak diketahui
secara pasti. Yang jelas, parade topeng selalu mendapat sambutan karena
berbentuk arakarakan berkeliling desa dengan aneka atraksi. Topeng
menjadi media untuk menggambarkan berbagai karakter dan mimik
wajah—sedih, marah, senyum hingga tertawa—yang mereka tampilkan melalui
seni tupping atau sekura.
Tupping berkembang di Lampung Selatan, antara lain di Kuripan, Canti,
dan Kesugihan. Sedangkan sekura atau sekuraan di Lampung Barat, antara
lain di Belalau, Balik Bukit, Batubrak, Sukau, Kenali, dan Liwa.
Tari tupping dan sekuraan merupakan wadah masyarakat Lampung
mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Semangat ini merupakan
nilai kearifan lokal yang perlu ditumbuhkembangkan para generasi muda
Lampung sehingga diharapkan di masa depan kita memiliki generasi muda
yang tangguh dan selalu mensyukuri nikmat dari Sang Pencipta
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat