Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Saturday, March 24, 2012

Mitos Negeri Kayangan

Ratusan gunung yang menghias Nusantara banyak menjadi tempat tujuan wisata di daerah ketinggian dengan hawa sejuk. Sebutlah Berastagi di Sumatera Utara; Bukit Tinggi di Sumatera Barat;
Kawasan Puncak Pass, Pengalengan, dan Kawah Putih di Jawa Barat; bahkan berbagai tempat lain hingga ujung timur Indonesia.
Namun, bisa jadi hanya Dataran Tinggi Dieng yang memiliki puluhan titik wisata dalam satu kawasan.  Daya tarik Dieng tidak sebatas keindahan alam nan eksotis. Mitos yang menyelimutinya semakin menjadi pesona sekaligus magnet kunjungan turis lokal dan mancanegara.
WARISAN INDONESIA / Bhrahu Pradipto
Mitos anak gembel dari Dieng, misalnya. Kisah misteri keberadaan anak-anak itu begitu tersohor. Rambut mereka menjadi kaku tidak tercipta sejak lahir atau karena kesengajaan. Penyebabnya justru berlangsung saat usia anak di bawah lima tahun. Diawali oleh demam tinggi, keesokan harinya beberapa helai rambut menyatu jadi gimbal.
Saat proses rambut seorang anak menjadi gimbal, demam bisa datang berulang. Anehnya, penampilan si anak gembel berubah kusam. Meskipun mandi dan keramas, kulit mereka seolah tak terawat. Ketika rambut gimbalnya dipotong, anak yang menderita “penyakit aneh” ini jatuh sakit lagi dan rambutnya kembali mengeras.
Belum ada yang bisa menjawab fenomena ini. Tak banyak kajian ilmiah yang membahasnya. Ketika dugaan penyebab gimbal berhubungan dengan kebersihan anak dan keluarganya, nyatanya “kejanggalan” juga terjadi pada keluarga dengan tingkat sanitasi di atas rata-rata.  Contoh nyata tampak pada Muhammad Alfarizi Masaid, siswa kelas III SD. Rambutnya gimbal, sementara adiknya berambut normal. Mereka berdua dibesarkan pasangan suami-istri petani kentang yang cukup berhasil.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat