Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Tuesday, December 11, 2012

*1Tradisi Megalitik Dataran Tinggi Pasemah – Bukti Pelahir Kerajaan Sriwijaya?1*

Suatu siang di pertengahan oktober 2010, Manto (34), warga Dusun Talang Darat, Kelurahan Burung Dinang, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, pergi memancing ke Sungai Luang Akin.
Saat tengah asyik memegangi kail, pandangan matanya tertumpu pada sebuah air terjun kecil yang jaraknya hanya lima meter darinya. Dia terkejut dan termangu.  Dia seperti melihat sesosok manusia yang menempel di batuan air terjun itu. Diusap matanya. Wajah itu tidak hilang.
Patung-patung yang usianya berkisar 2.000 tahun itu, menurut Erwan, menunjukkan karakter dinamis bukan statis seperti yang banyak ditemukan pada patungpatung purba lainnya di Asia Tenggara.
Manto pun mendekati air terjun. Ya, ternyata itu adalah sebuah patung. Dia pun naik ke atas guna memastikan patung berwujud manusia itu. Manto langsung pulang ke dusunnya. Dia memberi tahu keluarganya, kemudian bergegas bersama warga dusun lainnya menemui Lurah Burung Dinang Franses Jhoniko Se.
Tak lama kemudian masyarakat ramai melihat patung tersebut. Setelah diamati lebih jauh, ternyata bukan hanya satu patung. Ada patung lain di batuan air terjun itu. Jadi sepasang patung manusia. Hanya patung satunya sulit dilihat lantaran dialiri air terjun. Mereka seperti dua penjaga yang tengah menjaga gerbang candi.  Tinggi kedua patung berkisar 3 meter dengan tangan kanan diangkat ke atas dan tangan kiri sedang berkacak pinggang dengan perut yang tampak besar. Adapun wajahnya dengan ciri mata belok atau besar dan daun telinga yang besar dengan rambut bergelombang.  Penemuan ini cukup menggemparkan masyarakat Dusun Talang Darat sebab ini kali pertama mereka mendapatkan atau menemukan artefak peninggalan dari tradisi megalitik Dataran Tinggi Pasemah, yang pernah berkembang sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat