Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Tuesday, December 11, 2012

*1Rumah Seribu Topeng1*

Rumah topeng Prayitno bukan untuk dikunjungi turis biasa. Koleksinya ditata bukan sebagai pajangan. Prayitno mengajak pengunjung melihat filosofi di baliknya.
Kalau ke Bali, jangan lupa pergi ke Ubud. Meskipun di Ubud, Anda akan terpaksa melupakan banyak hal. Di situ banyak sekali yang tidak bisa tidak mesti dilihat. Akhirnya Anda akan terpaksa memilih untuk melupakan beberapa hal karena mesti ada prioritas.
Akan tetapi, jangan tidak menyempatkan menyambangi House Mask and Puppets Setia Darma. Letaknya di Jalan Tegal Bingin, Br. Tengkulak Tengah, Kemenuh, Sukawati, Gianyar.
Rumah topeng itu dibuat oleh lelaki 65 tahun asal Lamongan, Jawa Timur, bernama Prayitno. Suami Cecilia Bintang Nusawati ini membangun beberapa rumah di lahan yang luas, menampung topeng dari sejumlah wilayah Tanah Air. Juga ada topeng Noh dari Jepang, Kamboja, India, China, Meksiko, Afrika (Mali, Pantai Gading, Gabon), serta sebagian Eropa. Bukan sekadar topeng. Topeng pilihan dengan selera tinggi.
Banyak orang heran, kenapa Prayitno tidak membangun di wilayahnya. Kenapa mesti di Bali? Mau mengeruk kantong turis? “Saya memilih Bali karena saya ingin aman,” kata Prayitno, “kita tahu di masa lalu di beberapa wilayah Tanah Air, topeng dicari untuk dimusnahkan. Benda budaya itu dianggap sebagai sesuatu yang kotor. Di Bali, yang menjadi gudang topeng, semua topeng saya aman. Di sini tidak ada kebencian terhadap topeng.”
Rumah Topeng Setia Darma terletak di sebuah lembah yang diapit oleh dua tebing yang, konon, merupakan tempat pertempuran rahasia kekuatan gaib. Tak seorang pun yang berani tinggal di tempat itu. Wajar sekali kalau Prayitno berhasil memilikinya dengan mudah. Bahkan, kemudian tinggal di situ di sebuah rumah yang sesuai dengan aturan arsitektur Bali.
“Saya tidak pernah diganggu dan merasa terganggu tinggal sendirian di sini,” kata Prayitno di depan rumahnya yang kalau malam bisa dibayangkan akan kelihatan mencekam.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat