Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Tuesday, December 11, 2012

*1Tersandung Masalah, Borobudur siuman1*



Poling garapan Bernard Weber memicu polemik, karena di dalam poling tersebut Candi Borobudur dibenamkan keberadaannya.
Borobudur candi yang paling termegah Di antara tujuh keanehan dunia …
Borobudur peninggalan nenek moyang kita Lambang tinggi kebudayaan Bangsa Indonesia …
Lirik lagu di atas, karya pencipta lagu terkenal pada era ‘80-an, Chaken M, sempat membuat kita semakin bangga dengan eksistensi Candi Borobudur yang memang megah itu. Namun, masihkah lagu itu sesuai dengan kenyataan? Sebab sebuah poling yang diumumkan di Lisabon, Portugal, belum lama ini, tidak menyebut candi yang terletak di 41 km sebelah barat laut Yogyakarta dan 7 km sebelah selatan Magelang itu, sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Organisasi yang didirikan oleh petualang Kanada kelahiran Swiss, Bernard Weber, yang membantu pelestarian dan restorasi situs-situs bersejarah di dunia, mengumumkan bahwa yang masuk di dalam Tujuh Keajaiban Baru Dunia, adalah Tembok Besar (Cina), Petra (Jordania), Patung Kristus Sang Penebus (Brasil), Machu Picchu (Peru), Reruntuhan Maya di Chichen Itza (Meksiko), Koloseum (Roma), dan Taj Mahal (India).
Lantas, kenapa Candi Borobudur bisa hilang dari daftar tersebut? Banyak faktor penyebab, di antaranya kurangnya perhatian terhadap kenyamanan dan kebersihan di Candi Borobudur. Selain itu, juga banyaknya coretan di dinding candi dan sampah berserakan di areal candi. Jika masa libur tiba dan banyak orang berkunjung ke sana, maka sampah dengan mudah ditemukan berserakan mengotori pelataran, juga di bangunan candi. Kondisi itu jelas mencoreng dan merendahkan nilai Borobudur di mata wisatawan, baik lokal maupun asing.
Memang, meskipun dalam kondisi seperti itu, minat wisatawan yang berkunjung ke Borobudur tetap tak berkurang. Pada 2009 misalnya, tercatat 2,5 juta orang mengunjungi Borobudur. Pada 2010 ini, jumlah wisatawan ditargetkan meningkat hingga 20 persen.
Namun, pihak pengelola Candi Borobudur tak tinggal diam. Mereka langsung berbenah. Beberapa target pun dirancang, termasuk menjadikan Borobudur sebagai objek wisata yang membawa manfaat bagi kota-kota kecil di sekitarnya seperti Pabelan, Magelang, dan Muntilan.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat