Ada 3 drakula, mereka bikin kompetisi siapa yang paling kejam dan
sadis. Drakula yang paling muda dapet kesempetan duluan.
Tiba-tiba dia lari secepat kilat, terus 2 menit udah balik lagi.
Mukanya penuh lumuran darah, seringainya sereem. Terus dia ngomong, “Lu
pade liat desa di seberang bukit itu ?” Yang dua ngangguk, “Iya, liat.”
“Desa itu… habiissss !”
Yang paling tua panas juga. Dia juga pergi sekelebat, terus 1 menit
udah balik, mukanya juga penuh dgn cucuran darah. “Lu liat kota yang
itu?”, katanya sambil mukanya nunjukin kalo dia bangga bener. “Iya,
liat”, yang dua ngangguk juga. Kota itu juga habiiissssss !”, kata yang
paling tua sambil ketawa serem, “Hua ha ha hah !”.
Drakula yang satunya lagi tambah panas, dia juga pengen show off.
Akhirnya dia juga lari sekelebat. Temennya yang dua terperanjat, soalnya
belum sampe setengah menit dianya udah balik, penuh dengan cucuran
darah di mukanya dan matanya. Temennya yang dua membatin, “Gila ni
drakula,…. sangar amat, ternyata dia yang paling jago”.
Sambil ngos-ngosan dia teriak, “Lu pade liat nggak tiang listrik di
pas belokan sana?”
Kata yang laen : “Liat! Liat!”
“Sialan, gua kagak liat !!”. kata si drakula
Laman
to night
Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat