Sarjo melamar pekerjaan sebagai penjaga lintasan kereta api. Dia
diantar menghadap Pak Banu, kepala bagian, untuk test wawancara.
“Seandainya ada dua kereta api berpapasan pada jalur yang sama, apa
yang akan kamu lakukan?”, tanya Pak Banu, ingin mengetahui seberapa
cekatan Sarjo.
“Saya akan pindahkan salah satu kereta ke jalur yang lain,” jawab Sarjo
dengan yakin.
“Kalau handle untuk mengalihkan rel-nya rusak, apa yang akan kamu
lakukan?”, tanya Pak Banu lagi.
“Saya akan turun ke rel dan membelokkan relnya secara manual.”
“Kalau macet atau alatnya rusak bagaimana?”
“Saya akan balik ke pos dan menelpon stasiun terdekat.”
“Kalau telponnya lagi dipakai?”
“Saya akan lari ke telpon umum terdekat?”
“Kalau rusak?”
“Saya akan pulang menjemput kakek saya.”
“LHO?”, tanya Pak Banu heran dengan jawaban Sarjo.
“Karena seumur hidupnya yang sudah 73 tahun, kakek saya belum pernah
melihat kereta api tabrakan…”
Laman
to night
Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat