KITAB MULIA: BERPASANGAN SEMPURNA (BAG. LIMA).
“ Jika pada artikel terdahulu pembaca diperkenalkan dengan format
surat yang berpasangan dan bilangan prima kembar 19, maka kali ini kita
akan mempelajari susunan pasangan simetris yang memliliki kode bilangan
prima kembar angka 7, tujuh surat yang simetris.”
Minggu, 7 Maret 2010.
Klasifikasi: Rumit.
Al Qur’an yang berarti “bacaan”, memiliki nama judul yang beragam,
diantaranya . “ Kitab Mulia”, “ Kitab Pembeda”,” Kitab Akbar” dan Kitab
Ar Rahman atau “Kitab Penyayang”. Unik, dalam memposisikan dirinya, al
Qur’an tidak pernah menyebut dirinya dengan Kitab Suci.
Ia terdiri dari 114 surat atau bab (chapters) dan 6236 ayat (verses).
Formatnya terbagi dua: 85 surat biasa dan 29 surat yang disebut "al Fawatih" atau pada ayat pertamanya memiliki symbol abjad
Arab, seperti Alif (A), Lam (L) dan Mim (M). Biasanya, para Ulama dengan
rendah hati menafsirkan dengan ayat atau “surat yang tak terpahami”.
Memang benar, karena sudah ratusan tahun, ayat-ayat dengan simbol abjad
tidak dimengerti oleh para pembacanya, selama berabad-abad.
Kini di abad ke-21, sebagian cendekiawan Muslim telah mengetahui
bahwa simbol abjad tersebut berhubungan dengan kripto al Qur’an, bahasa
sandi yang hanya dimengerti oleh sebagian kecil orang, untuk “menambah
keimanan bagi orang-orang yang beriman”.
Baik mari kita lihat faktanya saja:
Pertama, dalam ajaran Islam atau al Qur’an, kita sudah terbiasa dengan
penggunaan bilangan prima kembar dalam matematika, seperti 5 dan 7, 11
dan 13, 17 dan 19, serta 29 dan 31. Bilangan prima kembar adalah
bilangan yang tidak dapat dibagi oleh bilangan lainnya, kecuali angka 1
dan bilangan itu sendiri – serta seleisihnya berdekatan, yaitu satu. Ini
bilangan sangat istimewa dalam matematika. Contoh penggunaan dalam
ajaran Islam, misalnya shalat 5 waktu, thawaf mengelilingi Ka’abah
(Kubus) sebanyak 7 kali, jumlah rakaat dalam shalat taraweh 11 kali,
jumlah surat yang memiliki simbol abjad Alif dan Lam sebanyak 13 surat,
banyaknya surat al Fawatih adalah 29 surat, dan ayat yang berbunyi “ Fa
bi ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaan” yang artinya “ Maka nikmat
Tuhanmu yang manakah yang kamu ingkari/dustakan?” – diulang 31 kali
dalam satu surat. Sehingga para sarjana Orientalis (ahli dunia Timur)
berpendapat bahwa Kitab “susunan Muhammad” sangat membosankan dan tidak
efisien, karena banyak ayat yang diulang-ulang.
Lihat contoh tabel bilangan prima dibawah ini:
2 3 5 7 11 13 17 19 23 29
31 37 41 43 47 53 59 61 67 71
73 79 83 89 97 101 103 107 109 113
127 131 137 139 149 151 157 163 167 173
179 181 191 193 197 199 211 223 227 229
233 239 241 251 257 263 269 271 277 281
283 293 307 311 313 317 331 337 347 349
353 359 367 373 379 383 389 397 401 409
419 421 431 433 439 443 449 457 461 463
467 479 487 491 499 503 509 521 523 541
547 557 563 569 571 577 587 593 599 601
607 613 617 619 631 641 643 647 653 659
661 673 677 683 691 701 709 719 727 733
739 743 751 757 761 769 773 787 797 809
811 821 823 827 829 839 853 857 859 863
877 881 883 887 907 911 919 929 937 941
947 953 967 971 977 983 991 997 1009 1013
Itulah pengaturan sebenarnya dengan fakta yang menunjukkan bilangan
prima kembar.
Kedua, dari 29 surat al Fawaatih (Sisipan), terdapat hanya tidak
lebih dan tidak kurang tujuh surat yang turun berurutan dan juga
berurutan dam susunan Kitab Mulia, yaitu surat yang ayatnya didahului
dengan symbol abjad “Ha” dan “Mim”. Surat tersebut adalah: (1) Al Mu’min
(Orang-orang Beriman), (2) Fushshilat (Dijelaskan), (3) Asy Syuuraa
(Musyawarah), (4) AZ Zukhruf (Perhiasan), (5) Ad Dukhaan (Asap/kabut
panas), (6) Al Jaatsiyah (Yang Berlutut), dan (7) Al Ahqaaf (Bukit-bukit
Pasir).
Ketujuh surat tersebut diatas tersusun berturutan pula dalam susunan al
Qur’an, mulai dari surat no 40 hingga 46, perhatikan
keistimewaannya:
(1) Jumlah surat ada 7.
(2). Posisi surat teratur sedemikian rupa hingga jumlah digitnyapun
merupakan kelipatan 7, yaitu surat 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46. Jumlah
digitnya 4+ 0 + 4 + 1 + 4 + 2 + 4 + 3 + 4 + 4 + 4 + 5 + 4 + 6= 49,
atau 7 x 7.
(3). Surat Penengah ada di nomor surat 43 atau 4 + 3 = 7. Ini
merupakan susunan simetris murni berupa sayap sebanyak 3 surat dan
batang tubuhnya ada di nomor surat 43, Az Zukhruf (Perhiasan).
Apakah ini kebetulan?
Tidak pembaca, karena pola seperti ini kita dapati
pula pada surat Maryam, surat yang ke-19. Dimana kata yang menunjukkan
diri Maryam, baik langsung maupun tidak, dalam surat tersebut hanya ada
pada 7 ayat, dan memiliki kode 7. Ayat tersebut adalah nomor:
16, 18, 20, 22, 27, 29, 34 dan jumlah digitnya: 1+6+1+8+2+0+2+2+2+7+2+9
+3+4 = 49 atau 7 x 7. Inilah kripto bilangan prima
kembar 7 yang mengatakan kepada pembaca bahwa susunan surat ini adalah
asli, otentik.
Kembali kepada susunan 7 surat yang memiliki kode 7, fakta juga
menunjukkan bahwa susunan posisi surat tersebut dilengkapi pula dengan
kode angka 7 yang menunjukkan Surat Penengah, 43. Perhatikan, jumlah
nomor surat merupakan bilangan istimewa karena merupakan kelipatan 19,
yaitu: 40 + 41+ 42 + 43 + 44 + 45 + 46 = 301 atau 7 x 43. Koefisien 43,
kita akan ingat bahwa Surat Penengah 7 surat ini diletakkan pada nomor
urut ke- 43 juga!
Jika pembaca tidak yakin, saya anjurkan untuk
membuktikannya dirumah, hitung sendiri, dan pikirkanlah mengapa bisa
tersusun serupa itu?
Tabel 7 Surat.
(1). Al Mu’Min nomor urut ………....40
(2). Fushshilat nomor urut…………..41
(3). Asy Syuuraa nomor urut……….42
(4). Az Zukhruuf nomor urut……….43………Surat Penengah, letaknya tepat
ditengah. (4+3=7).
(5). Ad Dukhaan nomor urut……….44
(6). Al Jaatsiyah nomor urut……….45
(7). Al Ahqaaf nomor urut………….46
Sulit kita mengatakan bahwa Kitab teologis ini disusun
oleh manusia abad ke-7, susunannya matematis menggunakan bilangan prima
kembar 7 dan simetris sempurna. Ada tujuh surat yang tersusun
sedemikian rupa, sehingga jumlah digitnyapun kelipatan 7, jumlah nomor
suratnyapun kelipatan tujuh, dan Surat Penengahnya pun – jumlah digitnya
merupakan kelipatan 7, Susunan seperti ini diluar imaginasi manusia.
Susunan bagaikan kupu-kupu yang memiliki sayap simetris sempurna.
Adakah buku teologis yang dususun serupa ini di dunia?
Laman
to night
Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat