Laman

to night

Aku adalah binatang jalang yang menghembuskan angin kedinginan. apa pun bisa kita lakukan, biarkan Hayal mu melambung tinggi menikmati sensasi lambda sehingga hayalmu menembus batas, bangun ketika kau mulai lelah akan semua, bakarlah dinding-dinding yang membuatmu tidak mempunyai waktu untuk membuka sensasi Lamda. masih ingatkah kita pernah bercerita tentang puncuk-puncuk lambda di ketinggian 200Hez aku telah menemukan seluk beluk lambda. Mari bersama menembus batas normal, yang akan membuka tabir mimpi menjadi kenyataan. aku lambda yang membagunkan dengan Argumentum ad populum, wujud nyata, ilusi, melayang maya membuka tabir biru menjadi sir Lamda






Tuesday, January 18, 2011

Rumah Kuntilanak Merah Makin Ramai Dikunjungi


Penampakan hantu perempuan di Sukabumi. (Dok: RCTI)
SUKABUMI - Rumah dengan penampakan sosok kuntilanak merah di kawasan Kampung Nagrak, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, terus dibanjiri pengunjung.

Mereka mengaku penasaran setelah melihat tayangan televisi yang menayangkan merekam sosok hantu perempuan berpakaian merah itu.

Anisa salah seorang pelajar dari daerah Cianjur, Jawa Barat misalnya, dia sengaja datang ke Sukabumi bersama teman-temannya untuk melihat langsung rumah yang sudah tidak ditinggali selama 17 tahun tersebut.

Dia mengaku kaget melihat tayangan televisi berdurasi 5 menit yang jelas memperlihatkan penampakan perempuan duduk di atas kursi goyang dan lemari.

“Ternyata, benar rumah hantu merah ini serem seperti di televisi. Saya dan kawan-kawana enggak berani berani masuk, takut,” ungkap Anisa yang diamini kawan-kawannya, Selasa (18/1/2011).

Sesosok perempuan berambut panjang tertangkap kamera telepon seluler secara tidak sengaja berkali-kali.

Ika, ayah dari Ade, sang perekam video hantu tersebut, mengakui jika secara kasat mata, hantu berjubah merah itu tak dapat terlihat. Hantu baru terlihat ketika Ade menyorotnya dengan kamera ponsel (sebelumnya ditulis handycam).

“Ini bukan rekayasa,” tegas Ade seraya melanjutkan pengambilan gambar dilakukan menjelang Maghrib.

Keberadaan hantu perempuan itu juga diakui Edward, warga Desa Nagrek. Dia mengaku sering mendengar suara-suara aneh ketika melintas di depan rumah kosong tersebut.

“Saya sering juga melihat atau dengar ada suara perempuan nangis, ternyata orangnya tidak ada,” cerita Edward.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat