Laman

Sunday, July 3, 2011

Majikan Arab Ketakutan Ditinggal TKI



Ilustrasi: Reuters
Ilustrasi: Reuters
JEDDAH - Warga Arab Saudi mulai khawatir ditinggal pekerja rumah tangga asal Indonesia dan Filipina. Kekhawatiran itu disebabkan desakan para pekerja untuk kenaikan gaji.

Desakan para TKI dan pekerja Filipina ini tidak lepas dari keputusan Pemerintah Arab Saudi yang akan menghentikan pemberian visa kepada TKI dan pekerja Filipina mulai Sabtu 2 Juli besok. Jumlah pekerja yang semakin sedikit membuat warga Arab Saudi yang biasa menggunakan jasa TKI dan pekerja Filipina kelimpungan.

"Pembantu saya mengancam berhenti bekerja dan meninggalkan saya bila gajinya tidak dinaikkan. Dia meminta gajinya dinaikkan menjadi 1,800 riyal (sekira Rp4,1 juta/Rp2,283 per real Arab Saudi). Dia (pekerja) mengatakan kepada saya bahwa mudah baginya untuk mencari pekerjaan lain karena banyak keluarga yang mencari pembantu apalagi menjelang Ramadan," ungkap seorang warga Arab Hanan Al-Shareef seperti dikutip Arab News, Jumat (1/7/2011).

Sementara seorang warga lainnya mengaku terkejut saat pembantunya meminta kenaikan gaji hingga 2.000 riyal atau sekira Rp4,5 juta. "Saya kira mereka meminta hal ini karena permintaan tinggi dari pembantu Indonesia yang sudah dihentikan rekrutmennya," tutur Um Ahmed.

Meski merasa di atas angin, tetap saja para TKI tidak dapat berpindah tempat kerja seenaknya. Berdasarkan peraturan di Arab Saudi, adalah ilegal bagi para pekerja untuk mencari pekerjaan tanpa ada jaminan dari agen. Para pembantu ini harus memiliki sertifikat bila ingin pindah bekerja.

Namun aturan itu kerap dilanggar warga Arab Saudi. Pasalnya, biaya rekrutmen pembantu tidak kecil.Para pengguna jasa di Arab Saudi terpaksa merekrut para TKI tanpa melalui agen, demikian halnya dengan pekeja asal Filipina.

Menyusul keputusan untuk menghentikan pekerja sektor informal dari Indonesia dan Filipina, Pemerintah Arab Saudi mengincar pekerja asal Ethiopia dan Kenya.

Juru bicara Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi Hattab Al-Anzi mengatakan pihak Kerajaan akan memulai merekrut pekerja dari Afrika. Namun dia menyangsikan pembantu dari negara lain mampu mengisi ketimpangan yang ditinggalkan oleh pekerja asal Indonesia.

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat