Penemuan 12 Makam Kuno Belum Ditindaklanjuti
Ilustrasi (Foto. Ist)
KUDUS-
Penemuan 12 makam kuno di Dukuh Kiringan, Desa Loram Kulon, Kecamatan
Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada awal pekan lalu masih belum
menemukan titik terang.
Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta yang
ditunggu-tunggu untuk segera hadir di Kudus melakukan penelitian,
terkendala jadwal kedinasan dan acara HUT RI ke 65. Termasuk untuk
memastikan apakah makam-makam tersebut merupakan makam tokoh penting
atau sekadar makam warga biasa.
”Kami belum bisa memberikan
rekomendasi terkait penemuan makam di Kudus. Sebab, kami belum melakukan
penelitian secara langsung,” kata Ketua Balar Yogyakarta Siswanto
kemarin.
Meski demikian, Siswanto sudah mendapatkan sedikit
gambaran berdasarkan informasi yang telah diterima. Data-data seperti
bangunan makam yang terbuat dari bata kuno, terdapat kayu, dan membujur
ke utara dan selatan menunjukkan bahwa itu adalah makam Islam kuno.
”Membujur ke selatan dan utara serta adanya unsur menghadap ke kiblat
menunjukkan bahwa itu adalah makam Islam,” terangnya.
Selain itu,
makam ini juga bisa dikaitkan dengan keberadaan Masjid Wali Desa Loram
yang terletak tidak jauh dari lokasi penemuan. Kesimpulan sementara,
lanjut Siswanto, area di sekitar makam tersebut pada jaman dahulu
merupakan permukiman penduduk atau tidak jauh dari permukiman. Analisa
ini juga dikuatkan dengan adanya jalan yang berada di sekitar makam.
”Kami
akan segera melakukan penelitian langsung ke Kudus. Untuk mengetahui
apakah itu makam yang memiliki nilai sejarah tinggi atau hanya sekadar
makam biasa,” ujar Siswanto.
Untuk sementara waktu ini, pihaknya
meminta kepada warga untuk ikut menjaga keberadaan makam tersebut agar
tidak rusak sebelum dilakukan penelitian. Dari penelitian nanti, akan
bisa diketahui usia makam dan riwayat yang berpengaruh di lingkungan
masyarakat.
Kepala Desa Loram Kulon Sofyan mengungkapkan, dia dan
warga sekitar mengaku tidak mengetahui asal usul atau sejarah makam
itu. Dijelaskan, makam-makam kuno tersebut pertama kali ditemukan
sejumlah pekerja yang menggali tanah untuk membuat batu bata Jumat
(13/8) lalu.
Di awal penemuan, jumlah bangunan makam hanya tiga.
Namun, setelah dilakukan penggalian lagi, jumlahnya terus bertambah
hingga saat ini sebanyak 12 makam kuno. Bangunan makam memiliki
ketinggian 1 meter dengan lebar 2 meter. Di sekitar makam juga ditemukan
pecahan keramik seperti cangkir.
”Kami telah mengimbau kepada
warga dan pemilik lahan untuk ikut menjaga keberadaan makam. Pekerja
juga telah diminta menghentikan aktifitas penggalian,” tambahnya
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat