Salah satu crop circles buatan manusia
JAKARTA
- Nur Agustinus, salah satu pendiri dari BETA-UFO Indonesia, mengatakan
bahwa crop circle yang terjadi di Sleman, Yogyakarta, bukanlah yang
pertama.
"Berdasarkan laporan ke kami, sebelumnya di Tuban,
Jawa-Timur, pada tahun 1998 juga pernah terjadi fenomena crop circle,
sama seperti yang di Sleman," ujar Nur Agustinus kepada Okezone di Jakarta, Senin (24/1/2011).
Hari
ini akan ada tim dari BETA-UFO Indonesia yang akan mengecek lokasi
crop-circle tersebut di Sleman. BETA-UFO Indonesia mengatakan bahwa saat
ini mereka belum bisa memastikan, apakah crop circle di Sleman adalah
buatan UFO atau orang iseng.
"Tim kami baru berangkat ke sana
siang ini, lalu kesaksian dari orang-orang di sekitar TKP juga masih
simpang siur," jelas Nur Agustinus.
"Jadi, sekarang saya masih menunggu perkembangannya," tambah Nur Agustinus.
BETA-UFO
INDONESIA adalah kelompok atau organisasi yang mengamati masalah UFO di
Indonesia. BETA-UFO didirikan pada tanggal 26 Oktober 1997 dengan
tujuan meneliti masalah UFO, mendata penampakan UFO di Indonesia, dan
kemudian menganalisa dan mempelajarinya.
Nur Agustinus
Soedjatmiko adalah seorang Ufolog berlatarbelakang pendidikan Psikologi
kelahiran 26 April 1966. Salah satu pendiri BETA-UFO Indonesia ini
adalah juga pendiri dan Direktur dari Lembaga Konsultasi Psikologi dan
Manajemen Bina Grahita Mandiri.
Saat ini Nur Agustinus telah
menulis beberapa buku, diantaranya 'Satu Dekade Perjalanan Komunitas
BETA-UFO Melacak Fenomena UFO', 'Phobia', 'Antara Anak dan Keluarga',
'Mengatasi Hambatan Bisnis bagi Eksekutif'.
Terkait UFO, dalam
istilah Bahasa Indonesia, UFO sebenarnya disebut Benda Terbang Aneh
(BETA) atau Benda Terbang Belum Dikenal (BETEBEDI). Dua istilah itu
memang belum terlalu populer.
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat