Astaga, Guru Tendang Murid Hingga Cidera
MEDAN - Hanya gara-gara salah masuk barisan, seorang siswa SMK di Rantau Prapat, Sumatera Utara, ditendang gurunya hingga cidera. Akibatnya, siswa Kelas 3 SMK Negeri 2 Rantau Prapat itu tidak bisa mengikuti pelajaran. “Waktu itu saya terlambat. Jadi terpaksa harus mengikuti upacara
bersama teman-teman di barisan lain jurusan. Tapi karena ketahuan, saya
malah ditendang,” tutur Denis Kurniawan, siswa korban kekerasan guru
saat dihubungi dari Medan, Minggu (28/11/2010). Menurut Denis,
guru berinisial ASL itu sedang menghitung siswa berdasarkan barisan
jurusan masing-masing setelah pelaksanaan upacara bendera. Namun, karena
terlambat, Denis masuk dalam barisan jurusan lain sehingga terjadi
kelebihan siswa dalam barisan tersebut.
Anehnya, ASL bukannya
mengintruksikan anak didiknya untuk masuk ke barisan jurusannya, dia
malah melayangkan tendangan ke arah kaki bagian lutut korban. Akibatnya,
Denis merasakan nyeri di lututnya itu. Apalagi, lututnya itu pernah
mengalami cidera akibat kecelakaan dan belum sembuh total. Bahkan, saat itu ASL masih memerintah Denis untuk mengambil gunting.
Namun, korban menolaknya dengan alasan nyeri yang dialaminya. ASL terus
memaksa korban, meskipun dengan harus merangkak. Korban tetap menolak
untuk mengikuti perintah gurunya itu. “Saya langsung pulang ke
rumah karena sakit. Saya tidak masuk belajar waktu itu. Akibat ditendang
Pak ASL, lutut saya kembali kambuh sakitnya. Karena sakit ini saya
tidak masuk sekolah,” tambah siswa jurusan Teknik Mesin itu. Saat ini, Kepala SMK 2 Rantau Prapat Syahbuddin Parinduri sedang
menelusuri kasus tersebut. Dia berjanji akan mengecek informasi
tersebut. Jika guru yang bersangkutan terbukti bersalah, maka pihak
sekolah akan memberikan tindakan tegas terhadapnya.
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat